TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penghimpunan dana dari Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 dapat menyentuh Rp 10 triliun. Dana hasil penerbitan ORI019 akan digunakan untuk penanganan dan pemulihan dari dampak virus corona (Covid-19).
Kementerian Keuangan resmi menerbitkan Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 pada Senin, 25 Januari 2021. Pemerintah juga telah menentukan target penjualan obligasi ritel perdana di tahun 2021.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan pihaknya mematok target awal sebesar Rp 10 triliun. “Dengan target defisit anggaran 2021 sebesar 5,7 persen, pembiayaan utang dari berbagai sumber perlu dipacu. Salah satu upaya kami adalah dengan menerbitkan obligasi ritel,” katanya saat dihubungi pada Senin.
Luky melanjutkan, dana yang dihimpun dari penerbitan ORI019 akan digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN 2021. Hal ini terutama untuk upaya penanganan dan pemulihan dari dampak virus corona yang menjadi prioritas pemerintah.
Pembiayaan dari utang juga akan dioptimalkan melalui berbagai sumber terutama dari pasar dan Bank Indonesia (BI). Upaya tersebut dijalankan dengan memperhitungkan sejumlah faktor, seperti kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko utang serta sentimen serta kondisi pasar keuangan global maupun domestik.
Penerbitan obligasi ritel juga ditujukan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk berinvestasi. Ia mengajak masyarakat untuk membangun optimisme di awal tahun 2021 bahwa pemulihan kesehatan, ekonomi, investasi, maupun aspek lainnya dapat segera terjadi.